Rabu, 14 September 2011

Karimun Jawa

Karimun Jawa, sebuah kepulauan eksotis yang terletak 45 mile ke arah Utara dari kota Jepara. Sudah lama ku beserta beberapa orang teman merencanakan untuk pergi ke sana. Dengan mencari beberapa info dari Agen Wisata yang menyediakan trip ke sana dan info dari teman-teman yang lain, kami pun mengawali perjalanan dengan menggunakan bus dari terminal Lebak Bulus menuju kota Jepara.
Setibanya di Jepara, kami agak di kecewakan karena tiket kapal KM Muria, kapal yang digunakan untuk menyebrang ke Pulau Karimun Jawa tidak berhasil diperoleh. Akhirnya kapal nelayan lah satu-satunya pilihan kami untuk menyebrang, atau kami harus menunggu 2 hari lagi untuk mendapat tiket kapal Muria.

Awal perjalanan kami ditemani kawanan lumba-lumba yang mengiringi dan kadang melompat di sekitar kapal. Tujuh jam perjalanan di laut menggunakan kapal kecil berkapasitas maksimal 40 orang dengan ganasnya ombak bulan september membuat sebagian besar penumpang kapal mangalami mabuk laut.


Rasa lelah dan mual selama perjalanan terbayarkan ketika kami tiba di pulau Karimun Jawa, laut yang biru, udara yang segar serta keramahan penduduk menyambut kedatangan kami. Hari pertama kami gunakan untuk melihat sunset dari pelabuhan.


Hari berikutnya kami mengunjungi pulau-pulau kecil di sekitar pulau Karimun Jawa, diantaranya adalah Pulau Tengah dan Pulau Kecil. Terumbu karang di sekitar Pulau Kecil sangatlah indah, tempat yang sangat bagus untuk snorkeling.




Pantai dengan pasir putih yang menghampar dan air laut yang jernih membuat betah tuk berlama-lama di Pulau Tengah.


Berenang bersama kawanan hiu putih awalnya membuat kami takut dan ragu, takut di gigit, tapi setelah memberanikan diri tuk berenang bersama hiu, ternyata hiu nya pun takut. Gak ada hiu yang berani mendekati atau bahkan menggigit.

Setelah lelah bersenang-senang seharian di laut, malamnya kami barsantai di sebuah cafe bernama cafe Amore. Tempatnya yang berada di pinggir laut membuat suasananya sangat menyenangkan. Keesokan harinya kami menuju Pulau Menjangan Kecil untuk berenang dan memberi makan ikan-ikan yang tidak takut akan kehadiran manusia.



Selanjutnya kami makan siang dan bersantai di Pantai Tanjung Gelam, pantainya indah, tidak ada karang, sehingga asyik untuk berenang.




Di hari terakhir sebelum pulang, kami mengunjungi cafe Amore sekali lagi tuk berfoto bersama dengan teman-teman baru dan berpamitan dengan mbak cantik dari Amore :D


Senin, 05 September 2011

Resize Foto Tanpa Mengubah Ketajaman

Seringkali jika kita ingin menupload foto diharuskan mengubah ukuran foto menjadi ukuran yang lebih kecil. Cara termudah adalah menggunakan Microsoft Office Picture Manager > Edit Picture > Resize dan untuk mengurangi ukuran file bisa menggunakan Paint kemudian Save. Namun akibatnya ketajaman foto akan berkurang pada saat mengubah ukuran foto tersebut.


Berikut tips yang dapat digunakan untuk mengubah ukuran foto menjadi lebih kecil tanpa mengurangi ketajaman foto menggunakan Adobe Photoshop.

1. Buka File yang ingin di Resize di Photosop
2. Ubah File menjadi Mode RGB dengan cara Image > Mode > RGB

3. Atur Brightness dan Contrast dengan cara Image> Adjustment > Brightness/Contrast



4. Ubah ukuran gambar dengan cara Image > Image Size, pastikan checkbox Constrain Proportion dan Resample Image > Bicubic dalam posisi aktif.


5. Pertajam gambar menggunakan Filter > Sharpen > Unsharp Mask hingga mendapatkan ketajaman gambar yang diinginkan


6. Simpan gambar dalam format JPG

Berikut adalah perbedaan hasil Resize Foto menggunakan Microsoft Office Picture Manager dan Paint dengan menggunakan Adobe Photosop

Menggunakan Picture Manager dan Paint


Menggunakan Adobe Photosop

Sabtu, 03 September 2011

Candid

Candid fotografi adalah sebuah teknik fotografi yang membutuhkan kepekaan dan kecepatan fotografer untuk mengabadikan momen-momen tertentu. Teknik fotografi ini biasanya diidentikan dengan papparazi karena dalam pengambilan gambar tanpa sepengetahuan objek sehingga hasil foto memiliki cerita tersendiri. Berikut ini beberapa tips dalam membuat foto candid dan foto candid yang ku dapat.

Selalu membawa kamera, baik kamera poket, SLR ataupun cuma sekedar kamera HP.

Perhatikan kondisi sekitar, hal sederhana bisa menjadi sesuatu yang menarik.

Selalu siap dan sigap untuk mengambil gambar, karena momen yang bagus biasanya hanya terjadi sesaat


Gunakan lensa tele

Coba membuat foto dalam format Black and White


Teruslah berlatih :)

Sabtu, 20 Agustus 2011

A Message from My Friend

"Kenapa sih kita merasa kehilangan?
Karena kita pikir kita tidak akan menemukan orang seperti dia lagi kan?
Karena takut menyia-nyiakan "orang yang tepat"? Tapi tahu darimana kalau dia memang orang yang tepat, yang terbaik buat kita?
Darimana kita tahu kalau di luar sana ada orang yang tidak akan akan memaki-maki kita kalau kita berbuat salah? Tidak akan minta putus kalo kita melakukan hal yang tidak sesuai harapannya, atau tidak akan membohongin kita?
Meskipun kita terima semuanya karena terlanjur sayang sama dia padahal kita juga tertekan?

Pada akhirnya pilihan sih, untuk tetap memelihara cinta yang segitu besarnya tapi berat dibawa kemana-mana atau menaruhnya di kotak, disimpan dengan baik, agar setiap kali jalan tidak keberatan membawanya... dan mungkin suatu saat bisa memberikan kotak itu, entah ke siapapun.

Karena cinta itu penting tapi bukan segala-galanya."

Minggu, 19 Juni 2011

Layang-layang

Kuambil buluh sebatang
Kupotong sama panjang
Kuraut dan kutimbang dengan benang
Kujadikan layang-layang

Bermain berlari
Bermain layang-layang
Berlari kubawa ke tanah lapang
Hatiku riang dan senang


Masih ingat dengan lagu di itu? Lagu mengenai layang-layang... Tahu gak sih, ternyata di Jakarta ada museum layang-layang? Lokasinya di Jl. H. Kamang no. 38 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Letaknya yang agak masuk ke dalam komplek perumahan membuat banyak orang tidak mengetahuinya.



Dengan tiket seharga Rp. 10.000 kita sudah dapat melihat berbagai koleksi layang-layang dan di jelaskan tentang berbagai macam serta jenis dan asal layang-layang oleh pemandu dari museum. Pada awal tour kita akan menonton video mengenai sejarah layang-layang. Selanjutnya kita akan diajak berkeliling museum. Setelah selesai berkeliling kita dapat membuat layang-layang sendiri yang dapat dibawa pulang.




Rabu, 06 April 2011

Althete, Musisi, dan Bintang Iklan (part 2)

Harapan tuk menjadi bintang iklan pun muncul. Next destination adalah Lembang, pengen makan sate kelinci soalnya. Eh tau-taunya nyangkut di Parijs van Java, akhirnya bekelana lah kita di PvJ dan membeli kaos khas di Bandung (Tokonya cuma ada di PvJ soalnya) yang gambarnya lucu-lucu. Plesetan dari merk-merk terkenal.

Kaki masih ingin menjelajah lebih jauh, tetapi perut sudah mulai mengeluh minta jatah. Sedangkan anak rantau pengennya mencoba masakan khas daerah sunda tapi yang murah. Akhirnya Rumah Makan Ampera lah tujuannya. Dengan naik mobil kijang dengan seorang supirnya yang selalu stand by, kami meluncur ke arah Kebon Kelapa. Sesampainya di dekat Kebon Kelapa ku bilang pada supirnya "Kiri Payun" yang artinya "Kiri Depan" tetapi tenyata teman-teman mengira aku kenal dengan si supir, di kiranya ketika aku bilang "Payun" aku memanggil nama "Pak Yun".
Makan khas sunda di tambah lalapan dan sambel terasi membuat perut yang sedari tadi mengeluh kini diam. Waktu solat ashar sudah tiba, Masjid Agung Bandung tujuan kami selanjutnya. Dengan berjalan kaki dari Kebon Kalapa ke Alun-alun kami menikmati keramaian kota, mengamati sibuknya pedagang kali lima, tukang ramal, tukang majalah bekas dan para pembeli. Kami lihat ada sebuah toko alat musik, kami masuk dan melihat-lihat gitar. Wow, lumayan murah harganya, dari Rp. 150rb sampai Jutaan ada. Keinginan tuk menjadi musisi muncul, gitar seharga Rp. 490 ribu yang di tawar menjadi seharga Rp. 350 ribu pun kini berpindah tangan dari penjual ke pembeli. Setelah solat di Masjid Agung kami istirahat sejenak disana sampai ketiduran.

Malamnya kami kembali ke Ciwalk, sekalian ngambil raket ku yang baru selesai di pasang senar. Kami pun menikmati suasana Ciwalk yang ramai dengan mojang-mojang Bandung yang berlalu lalang di sana. Kami duduk-duduk sambil memesan masing-masing segelas kopi di Soho Music Cafe karena suasananya yang full music dan TV LCD yang ada di sana menayangkan acara musik, tiba-tiba Adit manggil pelayan dan bilang sama mbak-mbak pelayannya "Mbak Channelnya bisa di pindah ke acara bola?"


Minggu, 03 April 2011

Althete, Musisi, dan Bintang Iklan (part 1)

Setelah dua minggu di Jakarta, ku putuskan akhir pekan ini pulang ke Bandung. Namun kali ini ku tak sendiri. Beberapa teman-teman ku akan ikut ke Bandung untuk berlibur.

Jumat sore berangkat dari kost bersama ke 4 teman ku Adit, Adrian, Haldi dan Hadi. Menggunakan bus Primajasa kelas eksekutif dari terminal Lebak Bulus kami memulai perjalanan. Dua jam perjalanan kuhabiskan dengan mengobrol dengan teman kuliah ku yang kebetulan satu bis.

Jam sembilan malam kami tiba di terminal Leuwi Panjang. Setelah menolak tawaran supir-supir taksi yang agak memaksa, kami menggunakan angkot menuju ke arah Kebon Kalapa. Dari Kebon Kalapa kami berjalan menyusuri jalan Dewi Sartika dan jalan Dalem Kaum. Kehidupan malam kota Bandung mulai menunjukan dirinya. Lampu-lampu hias bertuliskan Pub dan Karaoke serta Panti Pijat dengan mbak-mbak berpakaian seksi, entah bisa pake plus-plus entah tidak sudah mulai ramai. Tetapi kunjungan kami di Bandung bukan lah untuk wisata lendir.

Sabtu pagi kami di awali dengan kunjungan ke Aula Barat dan Timur ITB yang memang saat itu sedang ada Job Fair. Setelah menitipkan Curuculum Vitae di beberapa perusahaan. Kami meninggalkan kampus menuju Ciwalk. Dari ITB ke Ciwalk kami gunakan jalan tembus di jalan Taman Hewan. Sesampainya di Ciwalk kami langsung berkeliling di Ciwalk kemudian mampir di toko olahraga. Di sana kami menemukan Raket Tennis dengan harga yang murah karena memang ternyata sedang ada diskon. Setelah mempertimbangkan dengan matang, kami memutuskan tuk mencoba jalan lain dengan menjadi Atlet Tennis akhirnya kami membeli raket tennis (kompornya dari Adit).

Keluar dari Ciwalk kerongkongan terasa kering, pucuk dicita, ulam pun tiba, itulah kata peribahasa. Tiba-tiba kami ditawari Mizone dengan rasa baru, rasabayar, gratis bin free. Setalah mengambil masing-masing satu botol Mizone dari sebuah peti kayu besar, tiba-tiba seseorang datang dengan temannya. Lengkap dengan kamera dan alat rekam. Si mas-mas "Gimana Mizone nya? Boleh minta Testimoninya tentang Mizone rasa baru ini?". Kami nanya "Mas, ini bakal di tayangin di tipi-tipi kagak?", si Mas "Kalo di tayangin ntar kalian dihibungin deh". Kami pun direkam sambil memberikan testimoni sekenanya.

Selasa, 29 Maret 2011

Hope

Hope...

Hope is the belief in a positive outcome related to events and circumstances in one's life

Dalam bahasa Indonesia Hope berarti harapan. Harapan adalah kepercayaan dalam hal yang positif dalam kehidupan seseorang. Harapan menghasilkan mimpi-mimpi.


Harapan akan kekayaan
Harapan akan kedudukan
Harapan akan kepercayaan
Harapan akan cinta



Setiap orang pasti memiliki harapan. Namun ada kalanya harapan membuat seseorang jatuh, menderita dan merasa Tuhan tidak adil ketika harapannya tak terwujud. Tetapi itu bukan berarti tidak boleh memiliki harapan. Harapan membuat hati merasa nyaman dan senang. Harapan akan membuat seseorang melakukan usaha terbaiknya agar harapan tersebut terwujud. Harapan akan membuat hari-hari seseorang lebih bersemangat. Buatlah sebuah Harapan kemudian berusaha dan berdoalah, semoga harapanmu terwujud.

Senin, 28 Maret 2011

Hukum Kekekalan Energi

Hukum pertama Temodinamika mengatakan

Energy can be transformed, i.e. changed from one form to another, but cannot be created nor destroyed


Energi dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan. Hal tersebut berarti Energi sejak awal dunia diciptakan hingga saat ini selalu sama. Hanya berubah bentuk.

Mobil untuk dapat bergerak memerlukan energi. Lampu untuk dapat menyala memerlukan energi. Manusia untuk berjalan memerlukan energi. Untuk menyapa dan tersenyum memerlukan energi. Untuk marah memerlukan energi. Apapun yang dilakukan pasti memerlukan energi.

Jika kita melakukan kebaikan, contoh, Menyapa tetangga "Selamat Pagi" di iringi senyum yang tulus, berarti kita mengubah energi dalam tubuh kita menjadi energi baik (positif) maka si Tetangga pun akan membalas dengan energi positif juga. Bagaimana bila sebaliknya? Energi jelek lah yang kita berikan? Apa yang akan kita dapat?

Adakalanya saat energi positif yang kita keluarkan, justru energi negatif yang didapat. Sesuai hukum kekekalan energi, enegi tidak akan hancur. Mungkin energi positif tersebut sedang di simpan dalam tabungan energi, dan akan berubah manjadi enargi positif lagi suatu saat.