Senin, 30 Januari 2012

Cinemagraph

Cinemagraph, membuat sebuah foto tampak bergerak...


candle, try to make cinemagraph

Photobucket

Rabu, 14 September 2011

Karimun Jawa

Karimun Jawa, sebuah kepulauan eksotis yang terletak 45 mile ke arah Utara dari kota Jepara. Sudah lama ku beserta beberapa orang teman merencanakan untuk pergi ke sana. Dengan mencari beberapa info dari Agen Wisata yang menyediakan trip ke sana dan info dari teman-teman yang lain, kami pun mengawali perjalanan dengan menggunakan bus dari terminal Lebak Bulus menuju kota Jepara.
Setibanya di Jepara, kami agak di kecewakan karena tiket kapal KM Muria, kapal yang digunakan untuk menyebrang ke Pulau Karimun Jawa tidak berhasil diperoleh. Akhirnya kapal nelayan lah satu-satunya pilihan kami untuk menyebrang, atau kami harus menunggu 2 hari lagi untuk mendapat tiket kapal Muria.

Awal perjalanan kami ditemani kawanan lumba-lumba yang mengiringi dan kadang melompat di sekitar kapal. Tujuh jam perjalanan di laut menggunakan kapal kecil berkapasitas maksimal 40 orang dengan ganasnya ombak bulan september membuat sebagian besar penumpang kapal mangalami mabuk laut.


Rasa lelah dan mual selama perjalanan terbayarkan ketika kami tiba di pulau Karimun Jawa, laut yang biru, udara yang segar serta keramahan penduduk menyambut kedatangan kami. Hari pertama kami gunakan untuk melihat sunset dari pelabuhan.


Hari berikutnya kami mengunjungi pulau-pulau kecil di sekitar pulau Karimun Jawa, diantaranya adalah Pulau Tengah dan Pulau Kecil. Terumbu karang di sekitar Pulau Kecil sangatlah indah, tempat yang sangat bagus untuk snorkeling.




Pantai dengan pasir putih yang menghampar dan air laut yang jernih membuat betah tuk berlama-lama di Pulau Tengah.


Berenang bersama kawanan hiu putih awalnya membuat kami takut dan ragu, takut di gigit, tapi setelah memberanikan diri tuk berenang bersama hiu, ternyata hiu nya pun takut. Gak ada hiu yang berani mendekati atau bahkan menggigit.

Setelah lelah bersenang-senang seharian di laut, malamnya kami barsantai di sebuah cafe bernama cafe Amore. Tempatnya yang berada di pinggir laut membuat suasananya sangat menyenangkan. Keesokan harinya kami menuju Pulau Menjangan Kecil untuk berenang dan memberi makan ikan-ikan yang tidak takut akan kehadiran manusia.



Selanjutnya kami makan siang dan bersantai di Pantai Tanjung Gelam, pantainya indah, tidak ada karang, sehingga asyik untuk berenang.




Di hari terakhir sebelum pulang, kami mengunjungi cafe Amore sekali lagi tuk berfoto bersama dengan teman-teman baru dan berpamitan dengan mbak cantik dari Amore :D


Senin, 05 September 2011

Resize Foto Tanpa Mengubah Ketajaman

Seringkali jika kita ingin menupload foto diharuskan mengubah ukuran foto menjadi ukuran yang lebih kecil. Cara termudah adalah menggunakan Microsoft Office Picture Manager > Edit Picture > Resize dan untuk mengurangi ukuran file bisa menggunakan Paint kemudian Save. Namun akibatnya ketajaman foto akan berkurang pada saat mengubah ukuran foto tersebut.


Berikut tips yang dapat digunakan untuk mengubah ukuran foto menjadi lebih kecil tanpa mengurangi ketajaman foto menggunakan Adobe Photoshop.

1. Buka File yang ingin di Resize di Photosop
2. Ubah File menjadi Mode RGB dengan cara Image > Mode > RGB

3. Atur Brightness dan Contrast dengan cara Image> Adjustment > Brightness/Contrast



4. Ubah ukuran gambar dengan cara Image > Image Size, pastikan checkbox Constrain Proportion dan Resample Image > Bicubic dalam posisi aktif.


5. Pertajam gambar menggunakan Filter > Sharpen > Unsharp Mask hingga mendapatkan ketajaman gambar yang diinginkan


6. Simpan gambar dalam format JPG

Berikut adalah perbedaan hasil Resize Foto menggunakan Microsoft Office Picture Manager dan Paint dengan menggunakan Adobe Photosop

Menggunakan Picture Manager dan Paint


Menggunakan Adobe Photosop

Sabtu, 03 September 2011

Candid

Candid fotografi adalah sebuah teknik fotografi yang membutuhkan kepekaan dan kecepatan fotografer untuk mengabadikan momen-momen tertentu. Teknik fotografi ini biasanya diidentikan dengan papparazi karena dalam pengambilan gambar tanpa sepengetahuan objek sehingga hasil foto memiliki cerita tersendiri. Berikut ini beberapa tips dalam membuat foto candid dan foto candid yang ku dapat.

Selalu membawa kamera, baik kamera poket, SLR ataupun cuma sekedar kamera HP.

Perhatikan kondisi sekitar, hal sederhana bisa menjadi sesuatu yang menarik.

Selalu siap dan sigap untuk mengambil gambar, karena momen yang bagus biasanya hanya terjadi sesaat


Gunakan lensa tele

Coba membuat foto dalam format Black and White


Teruslah berlatih :)

Sabtu, 20 Agustus 2011

A Message from My Friend

"Kenapa sih kita merasa kehilangan?
Karena kita pikir kita tidak akan menemukan orang seperti dia lagi kan?
Karena takut menyia-nyiakan "orang yang tepat"? Tapi tahu darimana kalau dia memang orang yang tepat, yang terbaik buat kita?
Darimana kita tahu kalau di luar sana ada orang yang tidak akan akan memaki-maki kita kalau kita berbuat salah? Tidak akan minta putus kalo kita melakukan hal yang tidak sesuai harapannya, atau tidak akan membohongin kita?
Meskipun kita terima semuanya karena terlanjur sayang sama dia padahal kita juga tertekan?

Pada akhirnya pilihan sih, untuk tetap memelihara cinta yang segitu besarnya tapi berat dibawa kemana-mana atau menaruhnya di kotak, disimpan dengan baik, agar setiap kali jalan tidak keberatan membawanya... dan mungkin suatu saat bisa memberikan kotak itu, entah ke siapapun.

Karena cinta itu penting tapi bukan segala-galanya."

Minggu, 19 Juni 2011

Layang-layang

Kuambil buluh sebatang
Kupotong sama panjang
Kuraut dan kutimbang dengan benang
Kujadikan layang-layang

Bermain berlari
Bermain layang-layang
Berlari kubawa ke tanah lapang
Hatiku riang dan senang


Masih ingat dengan lagu di itu? Lagu mengenai layang-layang... Tahu gak sih, ternyata di Jakarta ada museum layang-layang? Lokasinya di Jl. H. Kamang no. 38 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Letaknya yang agak masuk ke dalam komplek perumahan membuat banyak orang tidak mengetahuinya.



Dengan tiket seharga Rp. 10.000 kita sudah dapat melihat berbagai koleksi layang-layang dan di jelaskan tentang berbagai macam serta jenis dan asal layang-layang oleh pemandu dari museum. Pada awal tour kita akan menonton video mengenai sejarah layang-layang. Selanjutnya kita akan diajak berkeliling museum. Setelah selesai berkeliling kita dapat membuat layang-layang sendiri yang dapat dibawa pulang.




Rabu, 06 April 2011

Althete, Musisi, dan Bintang Iklan (part 2)

Harapan tuk menjadi bintang iklan pun muncul. Next destination adalah Lembang, pengen makan sate kelinci soalnya. Eh tau-taunya nyangkut di Parijs van Java, akhirnya bekelana lah kita di PvJ dan membeli kaos khas di Bandung (Tokonya cuma ada di PvJ soalnya) yang gambarnya lucu-lucu. Plesetan dari merk-merk terkenal.

Kaki masih ingin menjelajah lebih jauh, tetapi perut sudah mulai mengeluh minta jatah. Sedangkan anak rantau pengennya mencoba masakan khas daerah sunda tapi yang murah. Akhirnya Rumah Makan Ampera lah tujuannya. Dengan naik mobil kijang dengan seorang supirnya yang selalu stand by, kami meluncur ke arah Kebon Kelapa. Sesampainya di dekat Kebon Kelapa ku bilang pada supirnya "Kiri Payun" yang artinya "Kiri Depan" tetapi tenyata teman-teman mengira aku kenal dengan si supir, di kiranya ketika aku bilang "Payun" aku memanggil nama "Pak Yun".
Makan khas sunda di tambah lalapan dan sambel terasi membuat perut yang sedari tadi mengeluh kini diam. Waktu solat ashar sudah tiba, Masjid Agung Bandung tujuan kami selanjutnya. Dengan berjalan kaki dari Kebon Kalapa ke Alun-alun kami menikmati keramaian kota, mengamati sibuknya pedagang kali lima, tukang ramal, tukang majalah bekas dan para pembeli. Kami lihat ada sebuah toko alat musik, kami masuk dan melihat-lihat gitar. Wow, lumayan murah harganya, dari Rp. 150rb sampai Jutaan ada. Keinginan tuk menjadi musisi muncul, gitar seharga Rp. 490 ribu yang di tawar menjadi seharga Rp. 350 ribu pun kini berpindah tangan dari penjual ke pembeli. Setelah solat di Masjid Agung kami istirahat sejenak disana sampai ketiduran.

Malamnya kami kembali ke Ciwalk, sekalian ngambil raket ku yang baru selesai di pasang senar. Kami pun menikmati suasana Ciwalk yang ramai dengan mojang-mojang Bandung yang berlalu lalang di sana. Kami duduk-duduk sambil memesan masing-masing segelas kopi di Soho Music Cafe karena suasananya yang full music dan TV LCD yang ada di sana menayangkan acara musik, tiba-tiba Adit manggil pelayan dan bilang sama mbak-mbak pelayannya "Mbak Channelnya bisa di pindah ke acara bola?"