Kali ini tour kami ke Cimanggu, berangkat dari tempat biasa kumpul di jalan Ganesa jam 8.30 pagi. Sebenarnya sudah terlalu siang, tapi rencana tidak boleh gagal. Sepeda kami digowes melalui jalan Dago, Lembong, Asia-Afrika (jalan terpanjang di dunia karena melewati dua benua), Ottista, Kopo dan berhenti di Lanud Sulaeman. Disana Yoga dan Rully sudah menunggu.
Perjalanan dilanjutkan, tetapi Frans merasa ada yang aneh dengan bannya, setelah dicek, ternyata velg roda belakangnya baling. Terpaksa harus mencari bengkel untuk stel velg dulu. Jam 10, setelah stel velg rombongan bergerak menuju soreang. Perjalanan menuju soreang tidak berat, jalannya berupa aspal dan tidak ada tanjakan yang berat.
Setibanya di Soreang kami istirahat di alun-alun soreang, sambil istirahat kami mampir ke Borma (Mini Market) untuk membeli air dan cemilan. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke arah Ciwidey. Perjalanan ke ciwidey juga masih ringan, tidak jauh berbeda dengan perjalanan ke Soreang.
Sebelum pukul 12 siang kami sudah sampai di pemberhentian kedua di alun-alun Ciwidey. Matahari sudah tinggi, sehingga membuat kami merasa cepat haus. Saat perjalanan akan dilanjutkan, kami ditawari untuk naik pick up, tapi kami menolaknya.
Tidak lama setelah meninggalkan alun-alun ciwidey, frans mengalami masalah lagi. Kali ini RD (Rear Deraillure)-nya patah. Terpaksa kami harus berhenti memerbaiki sepeda Frans. Akhirya sepedanya harus diubah menjadi single speed.
Sepeda selesai diperbaiki, saatnya melanjutkan perjalanan. Karena waktu sholat dzuhur sudah tiba, kami berhenti di masjid terdekat untuk sholat. Setelah sholat, perjalanan dilanjutkan. Mulai saat ini perjalanan mulai berat, banyak terdapat tanjakan yang lumayan panjang. Akhirnya kami harus berhenti juga untuk istirahat walaupun perjalanan masih jauh. Sambil istirahat kami membeli buah strawbery yang dijajakan oleh penduduk sekitar.
Setelah merasa cukup istirahat, kamipun ngegowes kembali sepeda kami ke arah Cimanggu, namun saat sampai di pintu Kawah putih, hujan turun dengan lebat. Kami terpaksa menghentikan perjalanan dan makan siang di area pintu masuk kawah putih. Kami memesan semangkuk mie rebus. Walaupun cuma mie rebus, tapi terasa sangat nikmat.
Setelah makan, hujan masih juga lebat, kami memutuskan untuk hujan-hujanan menuju Cimanggu. Beberapa menit kemudian kami sampai di Cimanggu, dengan harga tiket masuk Rp.5.500,- per orang kami masuk area pemandian air panas cimanggu. Nikmat sekali, setelah dingin menembus hujan akhirnya bisa berendam di kolam air panas.
Pukul 17.30 sore kami pulang, masih dalam kondisi hujan-hujanan kami menembus kegelapan jalan tanpa lampu. Sangat mengerikan, banyak kendaraan bermotor yang melaju dengan cepat. Jalanan becek dan licin, kanvas rem kami hampir habis. Akhirnya tiba di Bandung pukul 8 malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar